Zaman sekarang, jadi anak muda itu nggak gampang. Di satu sisi kita dituntut buat pintar, sukses, dan keren. Tapi di sisi lain, banyak hal yang bikin kita tergoda buat nyimpang: pergaulan bebas, budaya flexing, konten toxic di media sosial, dan nilai hidup yang makin kabur.
Makanya, banyak yang bilang pendidikan itu bukan cuma soal otak, tapi juga soal akhlak. Tapi pertanyaannya, akhlak yang kayak gimana? Nilainya dari mana? Siapa panutannya?
Nah, di sinilah Surah Al-Qalam hadir dengan gaya ngajarnya yang keren banget. Nggak menggurui, tapi ngajak mikir. Nggak cuma nyuruh, tapi ngasih contoh. Surah ini bisa dibilang semacam “modul pendidikan karakter versi langit” yang disusun langsung oleh Allah buat kita semua. Dan menurut kajian dari Mohamad Nur Fuad, kalau kita gali lebih dalam pakai kacamata tafsir Wahbah al-Zuhaily, Surah Al-Qalam ternyata punya sistematika pendidikan akhlak yang runtut dan menyentuh.
Pertama, Surah ini langsung buka dengan pernyataan bahwa Nabi Muhammad itu bukan orang gila—justru beliau adalah sosok dengan akhlak yang paling agung. Ini penting banget, karena pendidikan akhlak paling kuat itu ya lewat keteladanan. Jadi, kalau kita mau belajar jadi orang baik, lihat dulu siapa panutan kita. Nabi Muhammad itu bukan cuma guru teori, tapi guru kehidupan.
Lalu masuk ke bagian selanjutnya, Allah kasih warning soal sifat-sifat buruk manusia. Ada yang hobinya ngomporin, suka ngadu domba, kikir, sok kuasa, dan seneng ngejatuhin orang. Surah ini ngajarin kita buat ngaca—apakah kita juga punya sifat kayak gitu? Kalau iya, berarti kita butuh muhasabah, karena itu bagian dari proses jadi lebih baik.
Yang paling menarik, Surah ini juga nyelipin cerita tentang orang-orang pemilik kebun yang pelit banget dan nggak mau berbagi ke orang miskin. Akhirnya, kebun mereka dibinasakan total. Pesannya jelas: kalau kamu nggak peduli sama orang lain, siap-siap kehilangan semuanya. Akhlak sosial kayak empati dan berbagi itu penting banget, dan ternyata Al-Qur’an udah lama banget ngomongin ini.
Terus, di bagian akhir Surah, Allah menegaskan bahwa hidup ini bukan cuma soal gaya-gayaan. Ada balasan buat setiap pilihan yang kita ambil. Yang berbuat baik dapat surga, yang hidupnya ngawur dapat ganjaran setimpal. Dan yang paling kerasa: Allah ngajarin kita untuk sabar, konsisten, dan nggak gampang down waktu menyuarakan kebaikan, meskipun kadang ditolak atau dikucilkan.
Jadi, bisa dibilang Surah Al-Qalam itu semacam “kurikulum akhlak Qur’ani” yang lengkap banget. Ada fondasinya (akidah), ada nilai-nilainya (akhlak baik vs buruk), ada metode belajarnya (keteladanan, cerita, refleksi), dan ada tujuannya (jadi manusia yang bertakwa dan bijak).
Dan kabar baiknya: ini semua masih sangat relevan buat kita hari ini. Mau kamu anak SMA, kuliah, atau baru lulus, isi Surah ini bisa jadi kompas buat tetap waras dan lurus di tengah dunia yang makin bising dan membingungkan.
Karena pada akhirnya, kita bukan cuma pengen jadi orang pintar, tapi juga orang bener—yang hatinya bersih, ucapannya jujur, dan tindakannya manfaat. []