Nilaimu adalah Dirimu yang Sekarang

 


"Nilaimu adalah dirimu yang sekarang. Jangan biarkan kelam masa lalu atau galau khawatir masa depan mencegahmu dari kebaikan hari ini."

Dalam hidup, kita sering terjebak di dua lorong waktu yang menguras: masa lalu dan masa depan. Masa lalu menuntut dengan luka dan penyesalan. Masa depan mengintai dengan ketidakpastian dan kecemasan. Dan tanpa sadar, kita kehilangan momen paling berharga—saat ini, hari ini, detik ini.

Padahal, nilai seseorang bukan ditentukan oleh masa lalunya yang kelam atau masa depannya yang belum tentu. Nilai seseorang hidup dan tumbuh dari keputusan-keputusan kecil yang ia ambil sekarang. Dari cara ia bangkit setelah jatuh, dari keberanian memilih yang benar meski sulit, dari ketulusan memberi, meski tak selalu dihargai.

Kalau hari ini kamu pernah merasa direndahkan karena pernah gagal, ingatlah: kamu bukan kemarinmu. Kamu adalah versi terbaru dari dirimu sendiri. Bahkan kegagalan pun bukan aib, tapi bukti bahwa kamu pernah berjuang. Dan itu nilaimu.

Kalau hari ini kamu merasa takut menghadapi esok, ingatlah: masa depan tak akan berubah dengan rasa cemas, tapi dengan langkah kecil yang kamu ambil hari ini. Maka, mulailah berjalan, meski pelan. Tumbuhlah, meski tak langsung kelihatan. Itulah dirimu yang sebenarnya—makhluk yang terus bergerak, belajar, dan berkembang.

Kita tidak perlu jadi sempurna untuk bernilai. Kita hanya perlu jujur menjalani proses menjadi lebih baik. Karena nilai kita bukan soal tinggi-rendahnya pujian orang, tapi soal seberapa tulus kita menjadi versi terbaik diri sendiri.

Jadi kalau hari ini kamu masih terus merasa "tidak cukup baik", berhentilah sejenak dan lihat dirimu dengan mata kasih. Lihatlah bahwa kamu masih punya hati yang ingin berubah, kepala yang mau belajar, dan tangan yang siap memberi. Itulah nilai sejati dirimu—bukan yang tertulis di rapor, bukan yang tampak di media sosial, tapi yang diam-diam tumbuh dalam diam dan doa.

Jangan biarkan kelam masa lalu mengikat langkahmu. Jangan biarkan bayangan masa depan membekukan tekadmu. Karena hidupmu berlangsung hari ini. Dan kebaikan yang kamu pilih sekarang adalah cara terbaik memberi nilai pada dirimu sendiri.

Dirimu yang sekarang adalah titik berharga dari perjalanan panjang yang terus kau tulis. Dan setiap kali kamu memilih untuk tetap melangkah, meski pelan, maka nilaimu sedang tumbuh. []

Lebih baru Lebih lama