Konseling Itu Dakwah, Bukan Cuma Ngomongin Masalah Mental

 


Buat kamu yang pernah denger istilah “Bimbingan dan Konseling Islam” (BKI), mungkin yang terlintas di pikiran adalah: “Oh, ini kayak jadi guru BK tapi versi Islamnya, ya?” Atau mungkin malah mikir, “Ngapain sih konseling dibawa-bawa ke dakwah?” Nah, justru itu yang mau dibahas. Ternyata, BKI itu punya akar yang dalam banget dalam dunia dakwah—bukan sekadar cabang dari ilmu psikologi Barat yang dikasih label Islami.


Menurut Dr. Isep Zaynal Arifin, salah satu tokoh penting dalam pengembangan BKI di Indonesia, konseling dalam Islam itu bukan sekadar ngobrolin masalah mental dan kasih solusi praktis. Lebih dari itu, konseling adalah bentuk nyata dari dakwah. Yup, kamu nggak salah baca. Konseling = Dakwah. Tapi tentu, dakwah di sini bukan dalam bentuk ceramah yang bikin ngantuk, melainkan dialog yang menyentuh hati dan memperbaiki jiwa—baik secara pribadi maupun sosial.


Dalam pandangan Dr. Isep, BKI itu bagian dari “Irsyad Islam”, alias bimbingan keagamaan yang memadukan banyak aspek: dari ngajarin ilmu agama, memberi nasihat, sampai menyembuhkan luka batin (isytisyfa’). Jadi konselor dalam Islam itu bukan cuma “mendengar” dan “memberi saran”, tapi juga mengajak seseorang kembali ke fitrahnya—ke jalan hidup yang damai, bersih, dan diridhai Allah.


Yang keren dari pemikiran beliau adalah pendekatannya yang gak sempit. BKI bukan cuma pakai satu teori atau gaya konseling tertentu. Ada empat jalur ilmiah yang jadi fondasi BKI:

  • Istinbath – nyari dasar-dasar konseling langsung dari Al-Qur’an dan Hadis.
  • Iqtibas – ambil teori dari Barat tapi disesuaikan dengan nilai Islam.
  • Istiqra’ – belajar dari pengalaman dan riset lapangan.
  • Irfani – pendekatan spiritual atau maknawi, kayak melalui doa, dzikir, atau tafakur.


Dengan model itu, BKI jadi nggak kaku, tapi juga nggak asal comot teori luar. Semua tetap balik ke ruh dakwah Islam.


Nah, karena ini bagian dari dakwah, maka peran lulusan BKI juga luas banget. Nggak cuma jadi guru BK di sekolah. Mereka bisa jadi konselor rumah sakit, penyuluh agama, terapis ruhani, pembimbing pernikahan, sampai pendamping pasien di panti rehabilitasi. Bahkan, bisa juga jadi akademisi dan peneliti yang mengembangkan model-model konseling Islam yang relevan dengan zaman.


Buat anak muda yang punya passion di bidang dakwah, psikologi, atau healing, BKI ini cocok banget. Kamu bisa jadi jembatan antara ilmu, agama, dan kebutuhan masyarakat modern yang makin kompleks. Apalagi sekarang banyak orang yang butuh ngobrol, butuh didengar, tapi juga butuh arah hidup. BKI hadir untuk menjawab itu—bukan hanya dengan empati, tapi juga dengan nilai ilahi.


Jadi, kalau kamu mikir konseling itu cuma kerjaan “orang sensitif” atau “ngurusin masalah cinta-cintaan”, saatnya kamu ubah cara pandang. Dalam Islam, konseling adalah bagian dari misi suci: menjaga jiwa-jiwa tetap selamat di dunia dan akhirat.


Dan mungkin, itulah dakwah paling nyata yang bisa kita lakukan hari ini.

Lebih baru Lebih lama